Apa itu Rasio Solvabilitas?
Oleh : Dwi Laila Sani
7
Oktober 2018
Dalam
menjalankan sebuah bisnis merupakan hal yang sangat penting seorang pebisnis
melakukan analisis rasio keuangan. Pebisnis harus memahami tentang apa itu
rasio keuangan, karena banyak hal yang dapat diperoleh seorang pebisnis jika
pebisnis dapat melakukan analisis rasio keuangan perusahaan. Rasio keuangan
dapat membantu pebisnis mengukur keberhasilan atau kesehatan keuangan suatu
perusahaan dan dapat menentukan baik buruknya suatu keputusan keuangan yang
diambil oleh pebisnis. Keputusan keuangan disini yang dimaksud adalah keputusan
pebisnis dalam berinvestasi, pendanaan, dan kebijakan dividen. Salah satu rasio
keuangan yang dipakai dan harus diketahui oleh para pebisnis adalah rasio
solvabilitas atau leverage.
Definisi
Pengertian solvabilitas menurut beberapa ahli yaitu menurut
Conant et al (1996), solvabilitas adalah sebagai kemampuan organisasi bisnis
untuk memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya. Kemudian menurut
Riyanto (2004), solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut
dilikuidasikan. Lalu menurut Sugiarso (2006), mendefinisikan Solvabilitas
adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya, baik utang jangka
pendek maupun utang jangka panjang.
Sedangkan
menurut Munawir (2007). Munawir memberikan pengertian Solvabilitas adalah
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila
perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek
maupun jangka panjang. Dan menurut Sutrisno (2009), Sutrisno mendefinisikan
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya
apabila perusahaan dilikuidasi.
Dari
beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa rasio solvabilitas
dapat menggambarkan bagaimana sebuah perusahan mampu untuk memenuhi kewajiban
keuangannya, baik utang jangka pendek maupun jangka panjang ketika perusahaan
dilikuidasi.
Tujuan dan Manfaat
Menurut
Kasmir (2008) Perusahaan memiliki 7 tujuan dengan menggunakan rasio
solvabilitas, yaitu: 1) Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada
pihak lainnya (kreditor); 2) Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga); 3) Untuk
menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal;
4) Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang; 5) Untuk
menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva;
6) Untuk menilai atau mengukur seberapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri
yang dijadikan jaminan utang jangka panjang; 7) Untuk menilai berapa dana
pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat sekian kalinya modal sendiri yang
dimiliki.
Sedangkan
untuk manfaat dari rasio solvabilitas atau leverage masih menurut Kasmir (2008)
terdapat 7 manfaat dari rasio solvabilitas yaitu: 1) Untuk menganalisis
kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya; 2) Untuk
menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti
angsuran pinjaman termasuk bunga); 3) Untuk menganalisis kemampuan keseimbangan
antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal; 4) Untuk menganalisis
seberapa besar aktiva perusahaan dibiaya oleh hutang; 5) Untuk menganalisis
seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva; 6)
Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri
yang dijadikan jaminan utang jangka panjang; 7) Untuk menganilisi berapa dana
pinjaman yang segera akan ditagih ada terdapat sekian kalinya modal sendiri.
Jenis Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas memiliki beberapa
jenis yang dapat dicari sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Berikut pengertian
dan rumus beberapa jenis rasio solvabilitas:
1. Debt to Asset Ratio (DAR)
Debt to Asset Ratio (DAR)
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total liabilitas
atau hutang dengan total asset atau aktiva. Atau dapat diartikan seberapa besar
asset perusahaan yang diperoleh dari hutang atau seberapa besar hutang
perusahaan mempengaruhi pengelolaan asset.
Rumus:
DAR = Total Hutang/Total Aktiva x 100%
2. Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER)
adalah rasio yang gunakan untuk mengukur perbandingan antara total liabilitas
atau utang dengan total ekuitas atau pasiva.
Rumus
:
DER = Total Hutang/Total Pasiva x 100%
3.
Time
Interest Earned (TIE)
Time
Interest Earned (TIE) adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar bunga sehingga perusahaan dapet
menghindari kebangkrutan.
Rumus
TIE = Laba sebelum bunga dan pajak/Bunga
Simpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa seorang
pebisnis harus memahami pentingnya rasio solvabilitas yang merupakan salah satu
rasio keuangan yang digunakan untuk mengetahui kemampuan sebuah perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya, baik utang jangka pendek maupun jangka panjang
ketika perusahaan dilikuidasi.
Solvabilitas dapat dikukur dengan membandingkan antara total hutang dengan total aktiva perusahaan.
Semakin rendah nilai rasio solvabilitas semakin kecil hutan atau kewajiban yang
harus dipenuhi perusahaan kepada pihak lain, maka perusahaan dapat dianggap mampu memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Karena sebuah perusahaan dikatakan sehat apabila
perusahaan tersebut dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Likuid) serta dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Solvable).
Sumber:
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada,
Hidayat,
Anwar. “Rasio Solvabilitas Menurut Para
Ahli, Pengertian, Rumus”. 7 Oktober 2018. https://www.indosaja.com/2018/05/22/pengertian-rasio-solvabilitas-ahli-rumus/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar